Menjelang tengah malam, para Slankers di Lapangan Labersa, Pekanbaru, Sabtu (25/6) sudah tak sabar menanti kedatangan idola mereka di Soundrenaline 2011. Meski di panggung jelas terlihat para teknisi sedang menyiapkan instrumen, beberapa dari mereka berteriak dengan gelisah. Di beberapa sudut kerumunan, terdengar sekelompok Slankers malah menyanyikan lagu Slank. Soundrenaline 2011 yang terbagi
ke tiga panggung utama, A Stage, Go A Head Stage, dan Intimate Stage akhirnya ditutup di A Stage. Sebelum Slank tampil, GIGI, Andra and The Backbone, BIP, /rif, Saint Loco mengisi panggung selepas magrib. Di panggung yang lain, nama-nama macam Naif, The Changcuters, Deadsquad, Kerispatih, Alexa, Ray D’ Sky, hingga Netral ikut meramaikan Soundrenaline kali ini yang tak digelar di kota lain di Indonesia tapi hanya di Pekanbaru.
Beberapa band memberi gimmick di panggung demi memenuhi permintaan pihak penyelenggara: /rif memutar video single kedua mereka, “1” dan membawa kain sepanjang panggung yang berwarna merah putih dan bertuliskan nama band itu di tengah, BIP membagi-bagikan CD album terbaru mereka kepada para penonton, Andra and The Backbone tampil bersama band pemenang Road to Soundrenaline 2011, Rastaline, hingga kemudian mereka membawakan lagu “Musnah” dengan memasukkan unsur reggae di beberapa bagian. Yang jelas, di layar panggung terlihat video presentasi setiap band. Tapi, ada kesamaan di antara semua band yang tampil di A Stage: tata suara terdengar kurang maksimal, begitu juga dengan tata cahayanya, padahal di panggung dipasang banyak lampu. Di dua panggung utama lainnya, kekurangan tata suara dan tata cahaya tak jadi persoalan. Baru ketika Slank tampil, tata suara dan tata cahaya di A Stage terasa membaik. Meski power yang terdengar dari panggung tak terlalu jomplang, ketika Slank tampil, suara yang dihasilkan terdengar lebih enak di telinga: genjreng gitar menjadi lebih jernih, suara drum terdengar lebih empuk, dan secara keseluruhan telinga menjadi lebih nyaman.
Slank muncul diiringi intro “Slankdance” yang sebelumnya di layar terlihat video singkat perjalanan Slank dari tahun ’83. Tanpa dikomando, ribuan Slankers menyanyikan lirik lagu itu. Begitu Kaka, Bimbim, Ridho, Abdee, dan Ivan naik, spontan ribuan orang itu berteriak kegirangan dan berusaha mengibarkan bendera Slank yang mereka bawa—kali ini tanpa tiang, karena di gerbang kemungkinan besar sudah disaring. Di depan panggung di balik barikade, puluhan Bidadari Penyelamat—pasukan keamanan yang terdiri dari Slankers lokal—berbaris seakan ingin mengamankan konser tapi ujung-ujungnya malah sibuk mengambil gambar dan bernyanyi bersama.
Aksi panggung Slank termasuk yang paling variatif di antara para penampil lainnya—mereka juga mendapat jatah manggung dan jatah waktu mengatur alat lebih lama dibandingkan dengan band-band sebelumnya. Menjelang paruh waktu, drum set Bimbim muncul di lidah panggung sehingga para personel Slank tampil berlima di lidah panggung dan membuat mereka jadi satu-satunya band yang bisa terlihat bersama di lidah panggung. Lantas, melewati paruh waktu manggung, di layar terlihat video Presiden RI pertama Soekarno sedang melakukan orasi yang menggelegar. Kutipan yang diambil adalah kalimat-kalimat Bung Karno yang meneriakkan semangat nasionalisme. Lagu “Jurustandur” yang dikombinasikan dengan “Maju Tak Gentar” dan “Garuda Pancasila” pun dibawakan di sesi ini. Ribuan orang pun bernyanyi seakan ini adalah upacara bendera yang dipimpin oleh Slank. Soundrenaline 2011 ditutup oleh lagu “Kamu Harus Pulang” dan suguhan kembang api.
PISS
source: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1420393325975&set=o.84420967386&type=1

Tidak ada komentar:
Posting Komentar